Selasa, 05 Maret 2013

Kata-Kata Cinta

Kata-Kata Cinta by Wannus S. Halawa

cinta bukan hanya
ungkapan, bukan hanya
tulisan, tapi cukup dengan
perasaan :')
Ketika aku tak berada di
samping mu, bukan berarti
aku tidak bersamamu, ingat
hatiku selalu bersamamu
Merindumu adalah
kemampuanku. Walau kita
belum bertemu. Aku padamu.
Mencintaimu adalah inginku.
memilikimu adalah dambaku.
meski jarak jadi pemisah, hati
tak akan bisa terpisah.
Mencintaimu, membuat air
mataku tak mudah jatuh. :)
Bila waktu tak izinkan kita
terus bersama maka izinkan
aku untuk terus
menyimpanmu di dalam
hatiku..
Teruslah berlari. Tapi jika kau
lelah, tengoklah ke belakang.
Ada aku yg selalu menantimu.
Sesakit apapun kau
menyakitiku, aku masih
mencintaimu dan masih setia
menunggumu disini
Aku disini cintaimu hingga
akhir, walau air mata tak
terbendung senyumku tetap
terukir.
Mendengarkanmu adalah
caraku mencintaimu.
Sederhana tapi tidak
sesederhana itu.
Aku ingin bertemu
denganmu. merasakan
bahagia bersamamu sebelum
berpisah. sebentar saja.
Mungkin aku bukan yang
terbaik bagimu, tapi yakinlah
akan ketulusanku. Karena
bagiku, mencintaimu adalah
bahagiaku.
Cinta sejati bukan cinta yang
mengutamakan
pelukan,ciuman, pertemuan!
tapi cinta sejati lebih
mengutamakan
pengabdian,kasih sayang &
perhatian.
Sampai detik ini cinta itu
masih di anggap misteri??!..
karna kedatangannya itulah
yang sukar dan sulit di tebak..
Cinta? bagi orang cinta adalah
kebencian & nafsu.. tapi yg
kurasakan cinta adalah
anugrah terindah yg pernah
kurasakan.
Love is the shortes way from
heart to heart.
Hati manusia sprti kendi, tdk
ada yg bisa melihat isinya
sehingga kejernihannya
hanya dpt dilihat dri apa yg
dikeluarkan
Jangan menangis karna cinta,
tapi menangislah karna dosa
di atas cinta. #1000ktcinta
Cinta hadir karna perkenalan,
bersemi karna perhatian,
bertahan karna kesetiaan,
Perasaan memang tak bisa
diungkapkan dengan kata-
kata, perasaan hanya bisa di
ungkapkan dari hati ke hati.
I have a pair of eyes, but can't
always see you.
cinta kata yang sederhana,
tapi menyimpan 1000 rahasia
cinta adalah misteri dalam
hidupku yang tak pernah ku
tahu akhirnya...
katakan apa yang ingin kamu
katakan... karena cinta tidak
akan pernah bohong untuk
mencintai dan dicintai...
para pencari cinta sejati
dimanapun engkau berada...
disini aku menanti....
jika hanya lewat mimpi aku
bisa bertemu denganmu...
maka biarlah aku tertidur
selamanya...
sebenarnya kita tidak pernah
takut untuk mengatakan
cinta.... hanya saja kita takut
untuk mendengar
jawabannya....
cinta itu seperti api... kita
tidak tahu apakah dia akan
menghangatkan kita ?? atau
dia akan membakar kita ??
ketika hidup memberi 100
alasan untuk menangis...
kamu datang dengan
membawa 1000 alasan untuk
tersenyum :)
1000 kata cinta dan
1.000.000 kata-kata mesra
tak berarti apa-apa jika kamu
tak setia..
1000 kata yang terucap,
hanya ada 1 kata yang
terindah dalam hidup ini
hanyalah kata "cinta"
cinta itu bukan kata-kata tapi
1000 tindakan !
Belajarlah mencintai dirimu
sendiri hingga kamu mampu
menyadari bahwa kamu
adalah pribadi berbeda yg
membuatm begitu istimewa.
Cinta bukan tentang berapa
lama kamu telah mengenal
seseorang, tapi tentang
seseorang yg buatmu
tersenyum sejak kamu
mengenalnya.
Hidup itu terlalu misterius.
Berhentilah menebak-nebak.
Lakukan saja apa yang benar.
Sesuatu menjadi 'spesial' jika
dirasakan, diucapkan,
dilakukan, & diberikan utk
seseorang, bkn SEMUA orang.

Senin, 04 Maret 2013

MAKALAH SILABUS By Wannus Sastra Halawa



O L E H :
                        NAMA                           :    WANNUS  SASTRA HALAWA
                        NPM                               :    11200271114
                        SEM/KELAS                 :    IV/2
                        PRODI                           :    PENDIDIKAN  BAHASA INGGRIS
                        MATAKULIAH           :    CURRICULUM AND M. DEVELOPMENT
                        DOSEN PENGAMPU  :    SANIAGO DAKHI, S.Pd.,M.Hum.




SEKOLAH TINGGI  KEGURUAN  DAN ILMU  PENDIDIKAN
(STKIP) NIAS SELATAN
TA. 2011/2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .............................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah  ........................................................................................................1
C.    Tujuan Masalah  ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian ....................................................................................................................2
B.     Landasan Pengembangan SILABUS ...........................................................................2
C.    Prinsip Pengembangan   ................................................................................................3
D.    Unit Waktu  ..................................................................................................................5
E.     Pengembang  Silabus   ..................................................................................................5
F.     Komponen Silabus .......................................................................................................6
G.    Mekanisme Pengembangan Silabus   ............................................................................7
H.    Langkah-Langkah Pengembangan Silabus ..................................................................7
Hal-hal yang Harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran  ......9
Pengembangan Indikator  ...........................................................................................10
Contoh Format Silabus ...............................................................................................13
Pengembangan Silabus Berkelanjutan ........................................................................14
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan  .....................................................................................................................15
B.     Saran ................................................................................................................................15
DAFTR PUSTAKA ...............................................................................................................17
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas serta dapat menyusunnya dalam bentuk makalah. Adapun pengkajian makalah ini yaitu tentang Silabus.
Ucapan syukur saya sampaikan kepada Bapak dosen pengampu matakuliah Curriculum and Material Development yang telah memberikan tugas makalah ini,  demi mendorong semangat serta keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
Sayapun  menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan,  untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna  menyempurnakan makalah ini kedepan.













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan  yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang  Pemerintah Daerah, wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua Undang-Undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi lebih desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan  tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewengan untuk merancang dan menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan Silabus
2.      Bagaimana cara pengembangan Silabus
3.      Perbedaan Silabus dan RPP

C.    Tujuan Masalah
1.      Dapat mengetahui  apa yang dimaksud dengan Silabus
2.      Dapat mengetahui bagaimana cara-cara pengembangan Silabus
3.      Apa kompetensi yang harus dikuasai siswa
4.      Bagaimana cara mencapainya
5.      Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya



















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Istilah silabus dapat didevinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standart kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
B.     Landasan Pengembangan SILABUS
1.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 17 ayat (2).
  1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20.
  2. PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 17 Ayat (2)
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI. MTs, MA, dan MAK.
4.      PP NO 19 TAHUN 2005 Pasal 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
C.    Prinsip Pengembangan
Prinsip-prinsip pengembangan silabus sebagai berikut :
1.      Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan  dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.      Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3.      Sistematis
Komponen-komponen silabus  saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4.      Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5.      Memadai
Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.      Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok/ pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7.      Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8.      Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
D.    Unit Waktu
  1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
  1. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
  1. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
E.     Pengembang  Silabus
  1. Guru kelas/mata pelajaran, atau
  2. Kelompok guru kelas/mata pelajaran, atau
  3. Kelompok kerja guru (KKG/PKG/MGMP)
  4. Dibawah koordinasi dan supervisi
  5. Dinas Pendidikan Kab/Kota/Provinsi
F.     Komponen Silabus
Komponen silabus adalah sebagai berikut:
  1. Standar Kompetensi
  2. Kompetensi Dasar
  3. Materi Pokok/Pembelajaran
  4. Kegiatan Pembelajaran
  5. Indikator
  6. Penilaian
  7. Alokasi Waktu
  8. Sumber Belajar
Catatan: Indikator dikembangkan berdasarkan KD
1. Standar Kompetensi
Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi.
a. Merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan dan harus dicapai siswa sebagai hasil belajarnya dalam setiap satuan pendidikan (SKL).
b. Digunakan untuk memandu penjabaran kompetensi dasar menjadi pengalaman belajar.
c. Urutan (sekuens) standar kompetensi menggunakan pendekatan prosedural dan hierakhis.
d. Pendekatan prosedural digunakan apabila standar kompetensi yang diajarkan berupa serangkaian langkah-langkah secara urut dalam mengerjakan suatu tugas pembelajaran.
e. Pendekatan hierarkis menunjukkan hubungan yan bersifat subordinate/berjenjang antara beberapa standar kompetensi yang ingin dicapai. Dengan demikian ada yang mendahului dan ada yang kemudian. Standar kompetensi yang mendahului merupakan prasyarat bagi standar kompetensi yang berikutnya.
2. Kompetensi Dasar
Sesuai dengan yang tercantum dalam Permen No. 22 tahun 2005 tentang Standar Isi.
a. Rincian dari standar kompetensi, berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang secara minimal harus dikuasai siswa
b. Urutannya (sekuens) menggunakan pendekatan: prosedural, hierarkis, mudah-sukar, konkrit-abstrak, spiral, tematik/ terpadu, dsb.
3. Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:
a. Potensi peserta didik.
b. Relevansi dengan karakteristik daerah.
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik.
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
e. Struktur keilmuan.
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. Alokasi waktu.
Menurut Reigeluth, (1987:98) tentang materi pokok ini:
Pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari siswa untuk mencapai kompetensi dasar.
Jika ditetapkan secara nasional, tugas pengembang silabus menjabarkannya menjadi uraian materi pembelajaran.
Jenis materi: fakta, konsep, prinsip, prosedur.
Dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja yang dibendakan.
Buku teks hanya merupakan salah satu bahan rujukan penetapan materi pokok.

Kemudian Reigeluth, (1987:98) mengklasifikasi materi pembelajarna menajdi 4 jenis,yaitu:
Fakta adalah asosiasi anatara objek, peristiwa, atau symbol yang ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata.
Konsep adalah sekelompok objek atau peristiwa atau symbol yang memiliki karakteristik umum.
Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep.
Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan.
4. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi. Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah:
a.       Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
b.      Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
c.       Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran
d.      Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan siswa dan materi.
5. Indikator
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan indikator adalah:
1.      Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua).
2.      Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi.
3.      Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK.
4.      Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi dan Kontekstual.
5.      Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.
6. Penilaian
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Pada pembelajaran penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran.
7. Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan:
a) Perkiraan berapa lama siswa mempelajari materi yang telah ditentukan dengan memperhatikan tingkat kesulitan materi, luas materi, lingkup/cakupan materi, tingkat pentingnya materi.
b) Perlu memperhatikan alokasi waktu per semester dalam kalender pendidikan.
c) Perlu dipertimbangkan juga waktu untuk remedial, pengayaan, tes/ulangan, dan cadangan.
d) Jika alokasi waktu ditetapkan secara nasional, maka pengembang silabus tinggal mendistribusikannya dalam program semester.
8. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.








G.    Mekanisme Pengembangan Silabus

Pembelajaran
Materi Pokok/

Penilaian

Alokasi Waktu

KD-Indikator
Analisis
SI/SKL/
SK-KD

Sumber Belajar

Kegiatan Pembelajaran
 










                                   
H.    Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
  1. Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi
  2. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar
  3. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
  4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
  5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
  6. Menentukan Jenis Penilaian
  7. Menentukan Alokasi Waktu
  8. Menentukan Sumber Belajar
1.      Mengkaji Standar Kompetensi
Mengkaji standar kompetensi  mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
1.      Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
2.      Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3.      Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

2.      Mengkaji Kompetensi Dasar
Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada dalam SI;
b.      Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
c.       Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
3.      Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok mempertimbangkan:
  1. Potensi peserta didik;
  2. Relevansi dengan karakteristik daerah;
  3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
  4. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
  5. Struktur keilmuan;
  6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
  7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
  8. Alokasi waktu ;
4.      Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman Belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran:
Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
  1. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar
  1. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran
  1. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan siswa dan materi.
5.      Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Merumuskan Indikato Pencapaian Kopetensi sebagai berikut :
1.      Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2.      Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
3.      Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Pengembangan Indikator
a.       Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua)
b.      Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi
c.       Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (Urgensi), kesinambungan (Kontinuitas), kesesuaian (Relevansi) dan Kontekstual
Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

6.      Menentukan Jenis Penilaian
    Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
     Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian:
  1. Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator
  1. Menggunakan acuan kriteria
  1. Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan
  1. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut
  1. Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran
7.      Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
8.      Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 
I.       Jenis Silabus
Pada prindipnya ada 2 jenis atau format silabus, yaitu :
1.      Format dalam bentuk kolom
2.      Format dalam bentuk uraian


CONTOH FORMAT SILABUS
Nama Sekolah           :
Mata Pelajaran         :
Kelas/Semester          :
Standar Kompetensi :
Alokasi waktu           :
No
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar

























CONTOH URAIAN SILABUS
Nama Sekolah:
Kelas/Semester:
Mata Pelajaran:
Waktu:
Standar Kompetensi:
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Materi Pembelajaran:
Kegiatan Pembelajaran:
Penilaian:
Sumber/Bahan:

SILABUS
Nama Sekolah   : SMA ............
Mata Pelajaran  : Bahasa Inggris
Kelas                 : X
Semester            : 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Waktu
(Menit)
Sumber/
Bahan/
Alat
Mendengarkan

Memahami
makna dalam
percakapan
transaksional dan
interpersonal
dalam konteks kehidupan sehari-  hari











Berbicara

Mengungkapkan
makna dalam
percakapan
transaksional dan
interpersonal
dalam konteks  kehidupan seharihari.











Membaca

Memahami
makna teks tulis
fungsional pendek
dalam konteks
kehidupan seharihari
dan untuk
mengakses ilmu
pengetahuan





















Menulis
 Mengungkapkan
makna dalam teks
tulis fungsional
pendek dalam
konteks kehidupan sehari-hari
1.1. Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional(to get things done) dan  interpersonal (bersosialisasi) resmi dan tak resmi yang menggunakan ragam bahasa lisan sederhana secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan seharihari dan melibatkan tindak tutur: mengungkapkan perasaan  bahagia, menunjukkan perhatian,  menunjukkan simpati, dan memberi instruksi


Mengungkapkan makna dalam
percakapan transaksional (to get things
done) dan interpersonal (bersosialisasi)
resmi dan tak resmi secara akurat,
lancar dan berterima dengan
menggunakan ragam bahasa lisan
sederhana dalam konteks kehidupan
sehari-hari dan melibatkan tindak tutur:
berkenalan, bertemu/berpisah, menyetujui ajakan/tawaran/ undangan, menerima janji, dan membatalkan janji



Merespon makna dalam teks tulis
fungsional pendek (misalnya
pengumuman, iklan, undangan
dll.) resmi dan tak resmi secara
akurat, lancar dan berterima
dalam konteks kehidupan seharihari
dan untuk mengakses ilmu
pengetahuan














Mengungkapkan makna dalam
bentuk teks tulis fungsional
pendek (misalnya pengumuman,
iklan, undangan dll.) resmi dan
tak resmi dengan ragam bahasa
tulis secara akurat, lancar dan
berterima dalam konteks
Mengungkapkan
perasaan bahagia
mis. A: I’m so happy to
get a
scholarship.
B: I’m happy for
you.
o menunjukkan
perhatian
mis. A: You look
fantastic.
B: Thank you.
o menunjukkan
simpati
mis. A: Please
accept my
condolences.
B: Thank you so
much.
o memberi
instruksi
mis. A: Open the
window!
B: OK

Pengumuman
lisan
· Kosa Kata yang
terkait dengan


 pengumuman










pengumuman, iklan,
undangan dll.


Mendengarkan
percakapan
interpersonal/transa
ksional melalui tape
secara individu.
Mendiskusikan
tindak tutur yang
digunakan dalam
percakapan yang
didengar secara
berpasangan.
Mendiskusikan
respon yang
diberikan terhadap
tindak tutur yang
didengar
Secara
berpasangan
menggunakan
tindak tutur dan
responnya.










Bermain peran secara
berpasangan






Melakukan tourist
hunting dan merekam
percakapannya








Mengidentifikasi
beberapa
pengumuman tertulis
di tempat umum
secara berkelompok.
Mendiskusikan isi
dan bentuk bahasa
yang digunakan
secara berkelompok

















Membuat
pengumuman tertulis
secara berpasangan
dan
mempublikasikannya
di kelas /sekolah
-          Mengidentifikasi makna tindak tutur mengungkapkan perasaan bahagia
-          Merespon tindak tutur mengungkapkan perasaan bahagia
-          Mengidentifikasi makna tindak tutur menunjukkan simpati
-          Merespon tindak tutur menunjukkan simpati
-          Mengidentifikasi makna tindak tutur menunjukkan perhatian
-          Merespon tindak tutur menunjukkan perhatian
-          Mengidentifikasi makna tindak tutur instruksi
-          Merespon tindak tutur instruksi
-          Menggunakan tindak tutur mengungkapkan perasaan bahagia
















-          Menggunakan tindak tutur menunjukkan simpati.
-          Menggunakan tindak tutur menunjukkan
-          Perhatian



-Memberi instruksi lisan
-Melakukan interview.
-Melakukan pertunjukan drama





























-Membaca nyaring bermakna wacana
ragam tulis yang dibahas dengan
ucapan dan intonasi yang benar


-Mengidentifikasi topik dari teks yang dibaca
























-Menggunakan tata bahasa, kosa
kata, tanda baca, ejaan, dan tata tulis dengan akurat
-Menulis gagasan utama
-Mengelaborasi gagasan utama
-Membuat draft, merevisi, menyunting
-Menghasilkan teks fungsional pendek
Quiz
Ulangan
tertulis







Tugas












Performance














Quiz
Ulangan
Tertulis






Performans































Quiz
Ulangan
Tertulis





























Performans








(14 x 45)


1 x 45


2 x 45



2 x 45





















3 x 45


4 x 45
(8 x 45)


2 x 45































2 x 45






















2 x 45
www.englis
hdaily626.com






www. Esllab.com





Kaset
CD

























English
Online
Jakarta











Post

J.      Perbedaan Silabus dan RPP
Dalam Silabus untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa  penjabaran lebih lanjut dari standart kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai dan pokok-pokok  serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
1.      Dalam silabus tidak ada langkah-langkah pembelajaran.
2.      Silabus dibuat untuk satu semester.
RPP yang menggambarkan prosedur dan managemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam isi silabus.
1.      Dalam RPP terdapat langkah-lamgkah pembelajaran.
2.      RPP dibuat dalam satu pertemuan / BAB
Adapun tujuan dari silabus dan RPP, yakni :
a.        Agar pembelajaran yang dilakukan lebih terstruktur.
b.      Yang dijadikan patokan adalah  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut.
c.       Dan yang dijadikan patokannya adalah silabus karena silabus dibuat terlebih dahulu dari pada RPP.
Adapun kelebihan dalam silabus dan RPP, seharusnya silabus dan RPP dibuat dengan baik dan terperinci. Sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah                    :   ...
Mata Pelajaran                    :   Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                   :   III/1
Pertemuan Ke-                   :
Alokasi Waktu                   :   3 x 35 menit
Kopetensi Dasar
1.      Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan
2.      Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan
3.      Menyebutkan watak tokoh disertai kutipan cerita yang mendukung  jawaban
4.      Menanggapi watak tokoh
5.      Menunjukkan hubungan sebab akibat pada cerita
                I.            Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa mampu
-  menyebutkan watak tokoh disertai bukti kutipan cerita;
-  menanggapi watak tokoh;
-  menjelaskan hubungan sebab-akibat pada cerita.
             II.            Materi Ajar
-  Cerita anak untuk dibacakan
          III.            Metode Pembelajaran
- Contoh
- Latihan
- Tanya jawab
- Penugasan
          IV.            Langkah-Langkah Pembelajaran
a.       Kegiatan Awal
1)      Bertanya jawab tentang kegemaran membaca cerita
2)      Salah satu siswa menceritakan dongeng/cerita yang sangat berkesan
b.      Kegiatan Inti
1)      Mendengarkan cerita ”Bersih Itu Indah”
2)      Menentukan watak tokoh berdasarkan penggalan cerita lainnya.
3)      Bertanya jawab tentang isi cerita. Untuk menemukan hubungan sebabakibat, sebaiknya pertanyaan difokuskan pada aspek mengapa.
c.       Kegiatan Akhir
1)      Membaca buku cerita anak yang disukai, kemudian menanggapi masalah-masalah yang terjadi
2)      Menyusun laporan tugas membaca dengan format seperti pada buku siswa. Kemudian, laporan dikumpulkan sebagai latihan portofolio.
             V.            Sumber/Bahan/Alat
- Contoh cerita anak untuk dibacakan
- Surana. 2007. Aku Cinta Bahasa Indonesia 3A. Solo: Tiga Serangkai.
          VI.            Penilaian
Bentuk tes: lisan dan tertulis.

No.
Aspek Penilaian
Bobot
Nilai
1.
Membaca percakapan :
a. Baik (3)
b. Kurang baik (2)
c. Tidak baik (1)
5

2.
Menyusun dan memerankan percakapan
a. Baik (3)
b. Kurang baik (2)
c. Tidak baik (1)
5


Keterangan
Skor maksimum 2 (3 x 5) = 30
Nilai perolehan siswa =           skor perolehan x 100
skor maksimum

Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Silabus:
         Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
         Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru
         Dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan  hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.
















BAB III
PENUTUP
    i.      Kesimpulan
Yang dimaksud dengan Silabus yaitu rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Prinsip Pengembangan Silabus meliputi : Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Memadai, Aktual dan Kontekstual, Fleksibel, Menyeluruh. Kegiatan disusun dan di kembangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran harus menunjang, Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program disekolah.

Langkah-langkah Pengembangan Silabus meliputi : (1) Identifikasi Mata Pelajaran, (2) Perumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (3) Penentuan materi pokok dan uraian materi pokok, (4) Pemilihan pengalaman belajar, (5)Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator, (6) Penjabaran indikator kedalam instrumen penilaian, (7) Menentukan alokasi waktu, (8) Sumber/Bahan/Alat.


  ii.      Saran
Dalam mempelajari pengembangan silabus ini kita dibenahi sebagai calon guru yang proaktif dan kreatif dalam memgembangkan materi pembelajaran yang hendak diajarkan dalam dunia pendidikan, baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA maupun ke perguruan tinggi. Seemoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca secara umum dan secara khusus kepada saya sebagai penyusun.














DAFTR PUSTAKA
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, 2008, Bandung:                                                             PT Remaja Rosdakarya, hal. 38
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006, Bandung:                              PT Remaja Rosdakarya, hal. 190
Mansur muslih, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, 2007, Jakarta:                    Bumi Aksara, hal. 25-26
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006, Bandung:                              PT Remaja Rosdakarya, hal. 218-219.
Widodo utomo, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian B.Indonesia, 2003,         Jawa Timur : Dinas pendidikan dan kebudayaan 2003
Jalaluddin dan Said, Usman. 1994. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.Uwes, Sanusi. 2003. Visi dan Pondasi Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta: Logos.Yazdi, Muhammad Taqi Misbah. 2003. Buku Daras Filsafat Islam. Bandung: Mizan.2.2.Barnadib, Imam. 1994. Filsafat Pendidikan; Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi Offset.Henderson, Stella Van Petten. 1960. Introduction to Philosophy of Education. Chicago: The University of Chicago Press.Yazdi, Muhammad Taqi Misbah. 2003. Buku Daras Filsafat Islam. Bandung: Mizan.3Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Cet. VIII. Bandung: Rosda.4.1.Syarifudin, Tatang. 2009. Landasan Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI.Uwes, Sanusi. 2003. Visi dan Pondasi Pendidikan dalam Perspektif Islam . Jakarta: Logos. 4.2.Suhartini, Andewi. 2009. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI.Suwito dan Fauzan. (Editor). 2004. Perkembangan Pendidikan Islam di Nusantara . Bandung: Angkasa.Zakaria, Rusydy. 2008. Indonesian Islamic Education. Jerman: VDM Verlag Dr. Muller. 5Armstrong, Thomas. 1994. Multiple Intelligences in the Classroom. USA: Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD)Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.Miller, John P., and Wayne Seller. 1985. Curriculum: Perspectives and Practice. New York & London: Longman.Nasution, S. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Cet. III. Jakarta: